Sebagai pemeran pembantu wanita dalam KETIKA CINTA BERTASBIH 2, Niniek L Karim patut bersyukur karena kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil dalam ajang Indonesian Movie Awards. Niniek berhasil menyabet piala layar emas untuk Kategori Pemeran Pembantu Terbaik. Menurut Niniek, keberhasilan itu tak terlepas dari kerja team film KCB 2. "Ya saya bersyukur, alhamdulillah atas hasil ini. Saya tidak mungkin bisa dapet tanpa tim yang solid dan juga teman-teman main, anak-anak saya yang baik yang buat saya confidence," terang Niniek, saat ditemui di JITEC Mangga Dua Jakarta Utara, Rabu (5/5). You can see that there's practical value in learning more about indonesian celebrity. Can you think of ways to apply what's been covered so far?
Lebih lanjut, Niniek menuturkan piala layar emas yang didapatnya tersebut sebagai tolak ukur kemampuannya dalam berakting. Walaupun begitu, ia mengaku tanpa piala di tanganpun ia akan berusaha memerankan yang terbaik. "Ya dari dulu, tanpa piala. Begitu dapat tugas dapat peran saya harus yang terbaik, karena itu resepnya dari guru saya. Ada harus saya tanggung jawabkan, lakukan yang terbaik aja," tutur Niniek saat. Melihat anak-anak muda yang terjun ke dalam perfilman Indonesia, Niniek memandang sebagai sesuatu bakat yang luar biasa. Dirinya juga tidak pernah pesimis melihat layar lebar Indonesia. "Saya melihat bakat yang luar biasa. Saya tidak pernah pesimis sama film Indonesia, karena kita sastra lisan dan seni pertunjukan yang bagus dan film perpaduan dari situ," jelas Niniek. (kpl/buj/bun)
Lebih lanjut, Niniek menuturkan piala layar emas yang didapatnya tersebut sebagai tolak ukur kemampuannya dalam berakting. Walaupun begitu, ia mengaku tanpa piala di tanganpun ia akan berusaha memerankan yang terbaik. "Ya dari dulu, tanpa piala. Begitu dapat tugas dapat peran saya harus yang terbaik, karena itu resepnya dari guru saya. Ada harus saya tanggung jawabkan, lakukan yang terbaik aja," tutur Niniek saat. Melihat anak-anak muda yang terjun ke dalam perfilman Indonesia, Niniek memandang sebagai sesuatu bakat yang luar biasa. Dirinya juga tidak pernah pesimis melihat layar lebar Indonesia. "Saya melihat bakat yang luar biasa. Saya tidak pernah pesimis sama film Indonesia, karena kita sastra lisan dan seni pertunjukan yang bagus dan film perpaduan dari situ," jelas Niniek. (kpl/buj/bun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar